aku dan kamu adalah energi,...segala sesuatu dalam semesta ini adalah energi,...dan energi itu terhubung satu sama lain,...

08 Agustus 2008

Hati & pikiran, pencipta garis hidup & masa depan

Tanggal 12 Oktober 2003, adalah awal titik balik buatku dalam berolah pikir & berolah rasa, sejak aku membaca buku Rahasia Kekuatan Pikiran Bawah Sadar karangan Dr Joseph Murphy D.R.S.,PH.D.,D.D.,LL.D. yang aku beli di Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang seharga Rp 21.800 (waktu itu), boleh dibilang sejak saat itu aku mengalami proses pencucian otak.

Saat aku membaca pada suatu artikel dalam sebuah blog yang sedikit banyak mengulas atau bisa dikatakan menanggapi tulisanku sebelumnya yang berjudul buku manual kehidupan, aku menemukan 2 frase kata menarik yaitu hati & akal (pikiran).

Bila aku tidak salah mengartikan, disitu disebutkan bahwa hati & akal (selanjutnya aku sebut pikiran) berlaku sebagai penuntun bagi manusia dalam mengarungi kehidupannya. Sampai disini sebenarnya aku sangat sependapat, akan menjadi tidak sependapat seandainya hati & pikiran itu hanya sekedar berfungsi sebagai “alat” penyimpan memori, baik peritiwa maupun rasa atas apa yang sudah terjadi atau kita alami sebelumnya. Sebab buatku hati & pikiran adalah “alat pencipta” masa depan & garis kehidupan.

Dalam bukunya (yang telah saya imani), Joseph Murphy membagi pikiran menjadi 2 fungsi, yaitu pikiran sadar & bawah sadar, pikiran sadar berfungsi untuk menalar secara aktif, sedangakan pikiran bawah sadar bersifat reaktif, dia hanya menerima apapun yang ditangkap & diberikan oleh pikiran sadar, kemudian memunculkannya dalam kehidupan nyata.

Cara yang baik untuk mengenal kedua fungsi pikiran ini ialah dengan mengilustrasikan pikiran kita sebagai sebuah kebun. Pikiran sadar kita ibarat seorang tukang kebun, dan kita menanam bibit (buah pikiran) dalam pikiran bawah sadar kita sepanjang hari, yang didasarkan pada apa yang biasa memenuhi pikiran sadar kita. Karena kita menyebar bibit dalam pikiran bawah sadar, maka kita akan memungut panen sesuai apa yang kita tanam.

Berikut ini suatu contoh sederhana : Bila anda berkata, saya alergi bila memakan udang, dan kemudian anda memakan hidangan berupa udang, maka tidak heran bila anda akan mengalami gatal-gatal, karena hal itu telah tertanam dalam pikiran bawah sadar anda bahwa apabila anda memakan udang maka anda akan alergi.

Bila anda berpikir bahwa anda bisa, dan anda berhasil menanamkan gagasan itu dalam pikiran bawah sadar anda, dan anda berhasil meyakinkannya serta tidak goyah dalam perjalanannya, maka anda akan mendapati diri anda berhasil seperti yang anda inginkan.

Bila anda berpikir bahwa anda tidak mampu membeli sesuatu, dan hal itu tertanam dan mengendap dalam pikiran bawah sadar anda, maka dijamin sampai kapanpun anda takkan pernah mampu untuk membeli barang tersebut.

Itulah perbedaan utama dari fungsi pikiran sadar dan bawah sadar, pikiran bawah sadar bekerja 24 jam sehari dan melakukan segala sesuatu yang telah ditanamkan oleh pikiran sadar sebagai buah dari pemikiran tetap anda, termasuk lelucon sekalipun karena pikiran bawah sadar tidak mampu membedakan mana yang serius, seolah-olah maupun lelucon.

Law of Attraction (hukum tarik menarik)
Dalam pelajaran di sekolah kita mengenal adanya hukum gravitasi yang tak terbantahkan, jika kita memegang sebuah gelas kaca, kemudian kita melepaskan gelas tersebut ke lantai, kita tidak akan pernah ditanya oleh alam apakah kita ingin agar gelas yang kita pegang itu akan jatuh atau tidak. Sebab jika kita lepaskan gelas tersebut dari tangan, maka gelas itu akan terkena hukum gravitasi yaitu jatuh ke bawah yang mengakibatkan ia pecah, terlepas dari apakah kita menyetujuinya atau tidak.

Hukum tarik menarik berlaku juga seperti hukum gravitasi, dia akan berlaku otomatis, terlepas dari apakah kita menyetujuinya atau tidak. Hukum tarik menarik ini menyatakan: “Sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat (sama) dengannya.”

Bila kita memulai hari dengan perasaan “nggak enak” maka rasanya sepanjang hari itu dipenuhi oleh kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan kita.

Ini juga menjelaskan mengapa orang yang selalu merasa sial (selalu mengeluh) justru sering mendapatkan apa yang dia keluhkan, sementara orang yang selalu merasa bersyukur akan sering mengalami keberuntungan. Oleh karena hukum tarik menarik ini bekerja melalui hati (perasaan) dan pikiran kita, maka dapat dikatakan bahwa sebenarnya kita sendirilah yang menciptakan kenyataan dalam hidup kita, apapun kenyataan yang terjadi, baik maupun buruk.

Untuk lebih menghayati hukum tarik menarik, lihatlah diri anda sebagai sebuah megnet besar yang selalu menarik apa saja sesuai dengan fokus dari apa yang sedang anda pikirkan dan rasakan. Sehingga jika anda berpikir kesulitan, anda tidak bisa menarik kemudahan. Jika anda berpikir kekurangan, anda tidak bisa menarik kekayaan. Jika anda berpikir gemuk, anda tidak bisa menarik kurus. Oleh karena hal-hal itu bertentangan dengan hukum tarik menarik yang berlaku. Jadi biasakanlah diri anda dengan hukum ini agar anda bisa segera menggunakannya dengan sengaja untuk menarik segala sesuatu yang anda inginkan.

Melalui kekuatan hukum tarik menarik anda menarik apapun yang paling sering anda pikirkan & rasakan, apakah anda menginginkannya atau tidak. Jadi jika anda selalu memikirkan apa yang anda suka, hidup anda akan dipenuhi oleh hal itu. Dan sebaliknya jika anda selalu memikirkan & merasakan hal-hal yang tidak anda suka, maka yang terjadi dalam hidup anda pun akan mencerminkan hal itu.

Perlu anda ketahui, berpikir & merasakan tentang sesuatu hal, entah itu baik ataupun buruk, sama artinya dengan merencanakan sesuatu itu untuk terjadi. Jika anda berpikir & mersakan tentang keindahan berarti anda merencanakan keindahan untuk terjadi dalam hidup anda. Jika anda berpikir (mencemaskan) tentang kesulitan, berarti anda merencanakan kesulitan itu untuk terjadi dalam hidup.

Maka dari itu perbanyaklah kalimat syukur, hindari mengeluh. Ketika mengeluh, anda melepaskan getaran negatif ke alam semesta yang akan menarik hal-hal negatif ke dalam hidup anda. Begitu pula sebaliknya. Perhatikanlah apa yang anda pikirkan, apa yang anda ucapkan dan apa yang anda rasa dalam hati.

Sekarang kita dapat mengerti mengapa di masyarakat berlaku istilah yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin. Orang kaya semakin kaya, sebab pikiran & perasaan mereka selalu dipenuhi oleh semua kekayaan yang mereka miliki. Terlebih lagi jika orang kaya itu seorang yang ahli syukur, maka secara hukum tarik menarik ia akan langgeng dengan kekayaannya. Otomatis.

Sebaliknya orang miskin semakin miskin, sebab pikirannya & perasaannya dipenuhi oleh semua hal yang tidak dimilikinya. Dengan kata lain perasaan tidak punya selalu memenuhi hatinya. Terlebih lagi jika orang yang miskin itu ahli komplain yang selalu mengeluh terhadap apa yang tidak dimilikinya. Secara hukum tarik menarik ia memang akan langgeng dengan kemiskinannya. Otomatis.

Mengapa terkadang kita mendapatkan kebalikan dari apa yang kita doakan, karena kita sendirilah yang menetralisir dari apa yang kita doakan. Tuhan selalu mengabulkan doa setiap manusia. Dan Ia mengabulkan doa yang ada di hati manusia (apa yang kita rasa), bukan yang terucap di mulut. Jadi saat berdoa, jika ada konflik antara apa yang terucap di mulut dengan yang terasa di hati, maka yang ada di hati andalah yang akan terwujud.

Sebagai contoh, jika dalam doa yang terucap anda memohon sebuah mobil baru, sementara hati kecil anda mengatakan “ah sepertinya tidak mungkin” atau hati kecil anda ragu, maka keraguan atau ketidakmungkinan itulah yang akan terkabulkan. Maka dari itu yakinkanlah dahulu perasaan anda, hingga hal itu mengendap secara permanen dalam pikiran bawah sadar anda, maka baru anda akan menuai hasilnya.

Kebanyakan orang menyelingi berbagai kegiatannya dengan berbagai keluhannya, tanpa menyadari bahwa ia sedang memikirkan & merasakan apa sedang yang dia keluhkan, dan bila itu telah mengendap dalam pikiran bawah sadar anda, maka anda akan mendapatkan hal tersebut.

Maka dari itu, jika ingin kaya, pikirkan & rasakanlah keberlimpahan, jika ingin sembuh, pikirkan & rasakanlah kesehatan, jika ingin senang pikirkan & rasakanlah kebahagiaan, jika ingin tenang, pikirkan & rasakanlah tentang kedamaian, biarkanlah itu semua mengendap secara permanen dalam alam bawah sadar anda, yang secara otomatis akan memunculkannya dalam kehidupan nyata.

Semua yang terjadi di luar serupa dengan yang terjadi di dalam, yaitu pikiran & perasaannya (Charles Brodie Patterson, 1899)

Semua ada di dalam dirimu, Mintalah melalui dirimu sendiri (Jalaluddin Rumi)

Selamat mencoba !

Jikalau ingin mendapatkan ilustrasi lebih jelas, tontonlah film the secret.

Gambar Power of Dream diambil dari sini

1 komentar:

nDaru mengatakan...

naaa..artikel ini klik ma yang ada di blog del, kita sendiri yang membatasi pikiran kita..bahwa sebenernya kita mampu, cman pikiran kita udah tersetting bahwa itu pekerjaan mustahil buat kita..jadi ngarti kenapa kita harus ikutan outbond training