aku dan kamu adalah energi,...segala sesuatu dalam semesta ini adalah energi,...dan energi itu terhubung satu sama lain,...

12 Agustus 2008

Miskam Weekly Family (9-10 Agst 2008)

Akhirnya jadi terlaksana juga acara ini, setelah menjalani masa persiapan selama kurang lebih 3 bulan sejak rapat pertama di Wisma MM UGM di bulan Mei lalu. Sebenernya aku sempet ketar-ketir juga, seminggu sebelum hari H yang ndaftar baru 22 orang, padahal targetku yang ikut bisa 100-an orang, tapi dalam hati aku tetap yakin kalo acara ini tetap akan banyak peminatnya, untunglah 3 hari kemudian ada lonjakan peserta hingga mencapai 65 orang. Kalo dihitung pas hari H sih bisa nyampe 70-80 an orang, soalnya banyak yang datangnya mendadak, walaupun juga banyak diantara mereka yang gak bisa ikut sampe acara selesai. Sebenarnya banyak sih yang ingin ikut, cuma rata-rata gak mendapat cuti dari tempat mereka kerja, banyak yang gelo gak bisa datang, tapi walau begitu mereka tetap berperan dengan memberikan sumbangan.

Acara ini boleh dibilang sukses berat, walaupun baru diadakan untuk yang pertama kali, semua peserta menginginkan agar acara seperti ini bisa diadakan minimal 1 tahun sekali, sebagai salah satu wahana untuk melepas kangen & menjaga komunikasi para miskamers yang tersebar di seluruh nusantara, hingga mencapai usia lanjut.

Bila selama ini para miskam alumni hanya berkumpul karena ada undangan dari miskam yang masih berstatus mahasiswa, maka acara kemarin giliran miskam alumni yang mengundang miskam mahasiswa untuk hadir.

Gak tau kenapa persaudaraan di miskam buat aku beda banget, selalu ada rasa kangen untuk berkumpul, dan ternyata perasaan ini juga dimiliki teman-teman yang lain. Akhirnya dari yang sekedar perasaan ingin berkumpul itu, bisa diwujudkan secara nyata selama 2 hari, berikut gambaran suasana acaranya :

Tiba di hotel Wijaya 2, lokasi acara Miskam Weekly Family (pukul 17.00-20.30)
Awan putih berarak di langit yang biru seakan mengiringi perjalanan kami dari tangga kampus almamater tercinta menuju Kaliurang, udara pegunungan yang sejuk seolah juga tidak ingin ketinggalan untuk mengucapkan selamat datang kepada kami begitu tiba di lokasi acara. Dalam perjalanan, kami terbagi dalam beberapa rombongan, baik besar maupun kecil, dan waktu tiba pun tidak secara bersamaan. Saya & beberapa rekan yang lain tergabung dalam rombongan pertama tiba di lokasi sekitar pukul 5 sore, sedangkan rombongan besar lainnya terakhir tiba di lokasi sekitar pukul 20.30 Wib, setelah itupun masih ada beberapa rombongan kecil yang juga masih berdatangan.

Ngopi. Ngeteh, & Makan Malam
Sambil menikmati suasana Kaliurang yang sejuk & romantis, kami melewatkan suasana sore dengan ditemani minuman hangat berupa kopi & teh yang telah disediakan oleh pengelola hotel. Suara derai tawa dalam canda ria semakin menghangatkan suasana, seolah ingin mengalahkan dinginnya senja yang mulai merasuk secara perlahan, sebagai pertanda peralihan waktu dari senja ke malam hari telah dimulai. Tawa tergelak, cekikikan, dan sapaan “piye kabare, suwe ora ketemu”, seolah menjadi bahasa wajib di malam itu, bahkan saat makan malam seolah menjadi ajang pementasan orkestra pelepasan rasa rindu karena lama tak bertemu. “Wah kowe kok saiki tambah lemu”, “Kok kowe ora lemu-lemu”, “Piro saiki anakmu”, terdengar bagaikan suara nyanyian merdu yang saling bersahutan dalam ajang pentas di ruang makan.

Ngobrol santai membahas paguyuban alumni di aula (pukul 20.30-24.00)
Ruang aula yang sempat dikomentari mbak Nopek (Angk 98) “ruang aulane kok resmi banget”, terisi sekitar 60-70 an orang saat kami melangsungkan diskusi, sebelum acara diskusi dimulai mas Kriswanto (Angk 03), mbak Ana (Angk 99) & mas Bagus (Angk 03) yang merupakan perwakilan dari miskam cabang Jakarta memaparkan hasil pertemuan miskam cabang Jakarta di puncak beberapa waktu yang lalu, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran slide foto2 dan rekaman video saat berlangsungnya acara tersebut dengan menggunakan LCD proyektor, yang tentu saja mengundang celetukan komentar & gelak tawa secara spontan dari peserta bila ada foto-foto atau gambar yang tampak lucu dilihat. Setelah pemaparan dari para duta besar miskam Jakarta selesai, barulah acara diskusi dimulai, diskusi yang sebelumnya sempat dikhawatirkan akan berjalan dengan membosankan ternyata sama sekali tidak terbukti, bahkan waktu yang disediakan terpaksa harus ditambah karena pembicaraan berlangsung dengan sangat meriah & hidup, diskusi dibagi dalam 8 kelompok kecil yang terdiri dari berbagai angkatan yang berbeda, sehingga bagi yang belum saling mengenal bisa saling memperkenalkan diri satu sama lain. Sambil menikmati kudapan berupa lumpia & nagasari (kalo di medan namanya nagabonar) yang disediakan pihak hotel, kami membahas 2 pertanyaan yang diberikan oleh panita yang intinya mengenai keberlangsungan paguyuban alumni. Setelah acara diskusi selesai dilanjutkan dengan pemaparan rangkaian acara 30 tahun miskam oleh Steering Comitte (SC) yang telah dibentuk, SC menerangkan bahwa acara perayaan 30 tahun dimulai sejak dari Camping Rohani, Rekoleksi, Misa Pantai & Ziarah hingga puncaknya pentas seni & bakti sosial di bulan Februari.

Bakar jagung & bebas santai (pukul 24.00-04.00)
Dinginnya malam yang mulai menusuk bukanlah penghalang yang berarti bagi kami untuk menikmati kebersamaan di seputar halaman hotel. Jagung, mentega, saos, makanan ringan, areng, anglo, kipas angin, gitar & sedikit minuman penghangat, merupakan sebagian peralatan yang mendukung suasana kebersamaan itu, dengan beralaskan tikar kami semua duduk di halaman, bintang-bintang di langit seolah berjanjian satu sama lain untuk menerangi kami semua. Semua ciri khas asli miskam tampak terlihat dalam acara ini, canda yang konyol, lagu-lagu dengan lirik aneh, celotehan gak karuan, seolah saling berlomba berebutan untuk hadir meramaikan suasana. Seperti tak ingin kalah dalam meramaikan suasana, kulihat di dalam aula juga tampak sedang berlangsung acara yang cukup panas, mas Boy (Angk 01), mas Gembul (Angk 01), mbak Westri (Angk 01) & mbak Vivi (Angk 01) berjoget ria dengan diiringi musik dangdut dari keyboard tunggal yang dibawakan oleh mas Oki (Angk 98). Malam semakin menjelang ketika kudengar suara nyanyian mbak Nopek (Angk 98) melengking tinggi dengan merdu dari dalam aula, suara yang membahana memecah kesunyian malam seolah ingin membangunkan seluruh penunggu & penghuni Kaliurang, suara nyanyian ini juga bagaikan inspirasi bagi para kelelawar dan burung hantu dalam mencari makan.

Jalan santai ke gardu pandang (06.00-08.30)
Gerimis lembut secara perlahan turun dari langit seolah ingin memberikan ucapan selamat pagi ketika adik-adik angkatan 2006 & 2007 bangun paling awal, sambil menyapaku “mas ayo jadi jalan-jalan ke gardu pandang gak” sejenak kemudian seolah tak ingin kalah, bermunculanlah dari balik kamar para peserta yang lain, “iya, ayo jalan-jalannya sekarang aja”. Karena ada beberapa peserta yang masih ingin menonton acara gosip pagi di televisi yang ada di kamar, atau ada yang sekedar ingin membasuh muka terlebih dahulu, sementara di lain pihak juga ada desakan agar acara jalan-jalannya segera dimulai, maka acara jalan-jalan akhirnya terbagi dalam 2 kloter. Perjalanan dari hotel ke gardu pandang ditempuh kurang lebih selama setengah jam, suasana pagi yang sejuk, pemandangan kaliurang yang khas dengan vila-vila tuanya, pepohonan pinus, kicauan suara burung dan pemandangan gunung Merapi serasa bagaikan pertemuan dengan para sahabat lama bagi kami, sambil sesekali berhenti untuk sekedar berfoto ria, kami melihat villa-villa yang pernah kami pakai untuk acara rekoleksi sambil disertai cerita-cerita seram yang pernah mengiringi di kala itu.

Pelatihan Brain Power & Power of Dream, oleh mas Warenk (Angk 95) (10.00-11.30)
Mungkin dalam sejarah miskam, materi seperti ini bisa jadi baru pertama kali disampaikan, materi yang secara luar biasa dibawakan oleh mas Warenk (Angk 95) ini menceritakan betapa dahsyatnya kekuatan pikiran bawah sadar, bahwa kita adalah apa yang kita pikirkan, mas Warenk juga mengungkapkan perbedaan antara takdir & nasib, dalam sesi ini juga diceritakan kesaksian perjalanan hidup mas Warenk yang semuanya tidak terlepas dari penggunaan kekuatan pikiran bawah sadar, pelatihan untuk merasakan hadirnya kekuatan pikiran bawah sadar dilakukan dengan menggunakan metode meditasi & renungan sambil diiringi musik yang menyejukkan & mendamaikan hati, bahkan banyak dari peserta yang sampai menitikkan air mata saat mas Warenk mulai masuk ke memori paling dalam yang telah tersimpan di alam bawah sadar kita mengenai sosok seorang ibu. Di penghujung materi mas Warenk mengajak seluruh peserta untuk mendeklarasikan tentang penggunaan pikiran bawah sadar ini, peserta diajak berjanji untuk selalu berpikir postitif dalam segala hal, selalu optimis dalam hidup, melakukan afirmasi (sugesti diri) & mengimajinasikan seluruh keinginan yang telah dicita-citakan, deklarasi dilakukan sambil bergandengan tangan satu sama lain dalam bentuk lingkaran, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu berjudul We Are The Champion, dengan diiringi suara musik dari grup band Queen tersebut, bahwa kita adalah pemenang dalam hidup ini. Dalam sesi ini mas Peyek (Angk 97) juga ikut memberikan kesaksian mengenai penggunaan pikiran bawah sadar untuk mendapatkan pekerjaan & gaji sesuai dengan yang diinginkan.

Mencari dollar lewat internet, oleh Mas Reog (Angk 00) (11.30-12.30)
Sesi ini merupakan bentuk pengenalan cara mencari uang melalui internet secara halal, dengan maksud agar para peserta bisa memanfaatkan peluang ini. Beberapa peluang yang ditawarkan dalam sesi ini misalnya Google Adsense, Text Link Ads, Afiliasi Amazon, Ebay dll. Diharapkan kedepannya peluang ini mampu memberdayakan para anggota miskam dari segi ekonomi, sehingga kalau miskam sedang mengadakan acara tidak lagi kesulitan untuk mencari sumbangan…he…he...

Lucky Draw, Foto Bersama, Sayonara (13.00-14.00)
Lucky Draw mungkin menjadi salah satu acara yang paling ditunggu, sebenarnya doorprize dalam bentuk uang tunai ini menjadi salah satu daya tarik agar peserta mau membayar lebih dari iuran seharusnya…he…he… Lucky Draw dibawakan oleh mas Gembul (Angk 01) & mas Andre (Angk 01), sedangkan para pemenangnya berturut-turut adalah mas Peyek (Angk 97), mbak Monik (Angk 01), mbak Niken (Angk 97) & mas Restu (Sobat Miskam). Namun secara spontan para pemenang menyumbangkan kembali uang yang di dapat kepada panitia (untuk nomboki kekurangan katanya), sungguh mengharukan. Akhirnya tibalah saat menggenapi pepatah, tiada pesta yang tak usai, pertemuan kembali dalam kebersamaan yang dimulai sehari sebelumnya harus segera di akhiri, bagi sebagian peserta kebersamaan ini mungkin baru bisa terulang kembali di tahun berikutnya. Setelah ditutup oleh doa, kemudian para peserta saling bersalam-salaman dalam bentuk lingkaran dengan diiringi lagu miskam, lagu yang mengumandangkan bahwa dalam miskam kita semua sama, dalam miskam kita bersaudara, dalam miskam kita selalu melantunkan nada dalam canda & tawa, riang gembira sebagai doa syukur padaNya. Setelah puas berfoto-foto ria, akhirnya kami semua berangkat untuk pulang bersama dan kembali melanjutkan perjalanan hidup pada kegiatan kami masing-masing

Sampai ketemu lagi di Camping Rohani bulan depan

0 komentar: