aku dan kamu adalah energi,...segala sesuatu dalam semesta ini adalah energi,...dan energi itu terhubung satu sama lain,...

22 Agustus 2008

Pikiranpun bisa membunuhmu

Menarik juga baca bukunya Bambang Prakuso, sampai halaman 86 aku menemukan cerita nyata yang mengisahkan kalau ternyata banyak orang yang mati karena pikiran bawah sadarnya sendiri. Bahwa ternyata rasa takut yang luar biasa itu bisa membuat orang jadi mati.

Jikalau rasa takut dimasukkan ke pikiran bawah sadar dan pikiran bawah sadar percaya bahwa ia akan mati, maka matilah dia.

Berikut ini adalah contoh cerita nyata, bagaimana pikiran bawah sadar membunuh pemiliknya, yaitu seorang tahanan perang mati kedinginan di gerbong kereta api yang mesin pendinginnya sudah dimatikan & seorang terpidana mati yang akhirnya mati dengan dieksekusi hanya menggunakan potongan es.

Karena gerbong kereta api yang mengangkut banyak tahanan sudah penuh, maka komandan pasukan memerintahkan agar seorang yang tidak dapat tempat dimasukkan saja ke dalam gerbong pendingin.

Sang tahanan sejak awal sudah demikian ketakutan, karena ia menduga akan dibunuh dengan cara dimasukkan dalam gerbong pendingin tersebut. Ia begitu yakin ia tak sanggup menahan dingin gerbong itu dan ia akan mati membeku.

Lalu oleh seorang tentara, ia dimasukkan ke dalam gerbong itu. Di dalam begitu dingin, maklum gerbong itu memang digunakan sebagai ruang pendingin. Sesampai di dalam sang tahanan memeluk dirinya sendiri, ia merasa sangat kedinginan.

Ketika sampai di tempat tujuan, si tahanan ditemukan mati dengan posisi memeluk dirinya. Padahal menurut opsir yang mengoperasionalkan gebong pendingin, temperatur gerbong pendingin itu telah dimatikan. Nah lalu mengapa si tahanan itu mati?

Dari hasil pemeriksaan dokter, ia dinyatakan mati kedinginan bukan karena gerbongnya sangat dingin, tapi karena pikiran si narapidana diliputi rasa keyakinan akan mati karena kedinginan

Sekalipun pendingin dalam gerbong telah dimatikan, pikiran bawah sadarnya terus saja meyakini bahwa gerbong yang memiliki alat pendingin itu akan membuatnya mati, maka matilah dia.

Selanjutnya adalah cerita bagaimana seorang narapidana mati hanya karena sepotong es.

Di Eropa pernah ada buronan kriminal kelas kakap berhasil dibekuk. Ia telah banyak melakukan kejahatan seperti perampokan, pembunuhan, terorisme dan kejahatan sadis, sehingga negara merasa pantas mengganjar hukuman mati kepadanya. Para eksekutor kemudian mendiskusikan hukuman mati apa yang hendak dilaksanakan, apakah disetrum, di suntik mati, diminumkan racun dan sebagainya.

Tiba-tiba seorang ilmuwan usul, ia ingin melakukan sebuah eksperimen. Ia meminta ijin untuk melakukan hukuman mati dengan cara yang belum pernah dilakukan para eksekutor dimanapun di dunia ini. Karena untuk tujuan ilmu pengetahuan para eksekutor pun setuju untuk menjadikan si terhukum sebagai obyek risetnya.

Lalu si ilmuwan itu minta si terhukum dimasukkan ke dalam suatu ruangan dan dibaringkan dengan tubuh terikat. Matanya ditutup dan si ilmuwan membisikkan “Kamu akan segera dihukum mati dengan metode terbaru. Urat nadimu akan kami potong dan darahmu akan segera menetes. Kamu tidak akan merasa sakit karena teknologi yang kami gunakan sangat canggih. Darahmu akan menetes perlahan-lahan dan akan kehabisan darah dan tubuhmu akan melemah, detak jantungmu semakin perlahan semakin lemah sampai akhirnya kamu akan mati!”

Lalu sang ilmuwan mengatakan kini tim eksekusi sedang melakukan hukuman mati itu. Sang terhukum merasakan pergelangan tangan kanannya dipotong, ia pun merasakan aliran darah mengalir dari nadi pergelangan tangan kanannya. Darah menetes..tes..tes.. Suara tetesan tersebut membuatnya tahu bahwa dia semakin kehilangan darah dan tubuhnya semakin lemah sampai jantungnya bedetak semakin perlahan dan tragisnya dia pun mati.

Apa sebenarnya yang dilakukan sang ilmuwan? Ironis, alat canggih itu sebenarnya tidak ada. Sang terhukum tidak pernah menyadari bahwa percobaan sang ilmuwan tidak pernah memotong pergelangannya. Tetapi yang mereka lakukan hanyalah… mengambil sepotong es dingin yang tajam. Kemudian potongan es tadi ditempelkan ke urat nadi si terhukum dengan gerakan seperti menyayat urat nadi. Dan tentu saja yang menetes bukan darah melainkan cairan es. Sang terhukum dibuat percaya bahwa pergelangannya telah dipotong, mengikuti semua sugesti palsu yang dikatakan oleh sang ilmuwan. Walaupun yang dikatakan palsu, tetapi sugesti tersebut menjadi “kenyataan” karena sang terhukum memang mempercayainya! Buktinya ia meninggal. Begitu hebatnya pikiran manusia, sampai-sampai ia bisa membunuh pemiliknya sendiri.

Gambar diambil dari sini

0 komentar: