aku dan kamu adalah energi,...segala sesuatu dalam semesta ini adalah energi,...dan energi itu terhubung satu sama lain,...

01 Agustus 2008

Kerja keras & Pendidikan vs Bejo

Pernah gak liat orang yang udah kerja keras sepanjang hidupnya tapi tingkat perekonomiannya terbilang biasa-biasa aja atau bahkan mengenaskan, aku pernah baca koran lokal yang isinya tertulis kalo pengangguran S1 di kota pelajar tuh berjumlah ratusan ribu dan untuk S2 nya mencapai puluhan ribu. Gak tau berita ini benar atau salah, atau malah mataku yang salah lihat, yang pasti berita ini semakin membuatku bertanya-tanya, faktor apa sih yang membuat orang itu bisa sukses. Kerja keras, pendidikan atau bejo ?

Kalo berkaca pada diriku sendiri, maka dengan tegas aku akan menjawab bahwa faktor utama adalah bejo, aku memang belum sesukses seperti yang aku inginkan, tapi aku merasa sebagai orang yang paling beruntung di dunia atas pencapaianku selama ini. Aku bisa sekolah walaupun gak tinggi, kemudian bekerja sesuai latar belakang pendidikan terakhir. Banyak orang yang gak seberuntung aku, tapi juga banyak orang yang jauh lebih beruntung dari aku.

Ada orang yang bilang, tak akan pernah ada keberuntungan tanpa didukung dengan kerja keras & pendidikan. Sori aku gak sependapat, buat aku bejo ya bejo, titik gak pake embel-embel. Lah kalo orang dapet lotere apa ya dia harus kerja keras dulu, harus berpendidikan dulu, bejo bisa menghampiri siapa aja tanpa memandang jenis kelamin, usaha keras, atau pendidikan.

Aku pernah punya teman sekolah SMA, orangnya pinter gak ketulungan, waktu kuliah juga IP nya hampir selalu 4, tapi ya sekarang hidupnya biasa-biasa aja tuh, kerjanya juga gak sebanding dengan predikatnya dulu yang selalu terbaik. Beda banget dengan teman sekolahku yang satunya lagi, waktu sekolah biasa-biasa aja, kuliah juga biasa-biasa aja, tapi kerjanya selalu berpindah-pindah perusahaan top, dia juga pernah kerja di lembaga negara yang banyak menjadi impian para pencari kerja, tapi sayang dia memilih keluar dari situ, terlepas dari apapun penyebabnya, buat aku itu merupakan suatu tindakan bodoh.

Aku sama sekali gak menganjurkan orang untuk tidak bekerja keras ataupun berpendidikan tinggi, buat aku kerja keras adalah ibadah, sedangkan pendidikan adalah jendela informasi, tapi buat aku semua itu gak ada hubungannya sama sekali dengan bejo. Keberuntungan tetap sebagai dewa tertinggi.

Lalu bagaimana caranya supaya selalu beruntung? Nah ini yang sekarang sedang aku pelajari, aku lagi getol baca buku tentang kekuatan pikiran, isinya sih kurang lebih menceritakan tentang “kenapa kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, maupun mendapatkan apa yang tidak kita inginkan”. Mungkin selama sisa umur hidupku akan aku pakai untuk belajar dan menerapkan hal tersebut.

Maka dari itu jadilah orang yang selalu dikelilingi dengan keberuntungan, kalo perlu gantilah nama menjadi bejo…… biar kayak temenku bisa ketemu artis cantik terkenal, ditraktir, dibikinin Nescafe, disuruh nelpon kalo pas maen ke kotanya, iki sing jenenge bejo.

0 komentar: